Rabu, 25 April 2012

Kisah Seram dari Bantul

Kematian Surti mengundang kontroversi.
Penduduk desa Bantul ramai membicarakannya. Banyak yang menyebut bahwa
Surti bangkit dari kubur. Arwahnya gentayangan setiap magrib. Banyak
warga yang jatuh pingsan dan sakit demam panas setelah bertemu hantu
Surti. Kenapa wanita kaya raya yang bergelimang kemewahan itu menjadi
hantu?Akibat penyakit jantung yang akut, nyawa Surti tak bisa
diselamatkan. Wanita cantik ibu dari tiga anak itu mati di rumah sakit
Bethesda Yogyakarta November l988. Ketika

masih hidup, Surti berusaha
dibidang keuangan. Dia punya Bank Pasar dan jadi tengkulak hasil-hasil
pertanian. Orang Bantul dan Yogyakarta menyebutnya sebagai lintah
darat. Selain itu disebut pula sebagai penghisap darah warga. Soalnya,
Bank yang dikelolanya secara ilegal itu memasang bunga tinggi. Pinjam
uang Rp 2 juta, harus dikembalikan jadi Rp 4 juta selama tiga bulan.
Dengan setumpuk uang, Surti juga mengiming-imingi petani jauh sebelum
panen. "Papa, Papa, masak teman-teman bilang Andri ini anak hantu.
Mamanya jadi hantu, ya anaknya, kata mereka, anak hantu!" desis Andri,
sambil meringis.Walau sudah putus hubungan saat Surti meninggal, Pamuji
ikut terpukul. Dia kasihan dengan nasib anak-anaknya. Sementara arwah
Surti terus-terusan muncul dan membuat warga terteror dan ketakutan.
Bahkan, suatu malam, arwah itu mampir ke rumah Pamuji. Andri yang
sedang nonton TV tiba-tiba berteriak. Dia melihat mamanya, Surti,
dengan gaun hitam, mematikan tivi yang sedang ditontonnya."Mama, jangan
matikan tivi itu!" teriak Andri, di luar kesadarannya. Setelah Andri
sadar bahwa ibunya sudah meninggal, Si Bungsu itu menangis
sejadi-jadinya. Dia memeluk kakak-kakaknya dan menangis pula di
pangkuan Pamuji. "Hantu Pa, hantu Mama, Pa??"tangis Andri. Susi dan Emi
pun, tak urung ikut menangis.Tengah malam, giliran Pamuji yang
didatangi arwah Surti. Surti membuka kain hitam dan bertelanjang
mengajak Pamuji bercinta. Pemuji sangat ketakutan. Masalahnya, saat
Surti telanjang, dua payudaranya menjadi kepala ****. Sementara dari
vaginanya keluar ular. Dari matanya, muncul ulat belatung ratusan jatuh
ke lantai kamar. Pamuji sangat tertekan dan terguncang. Besoknya,
berdasarkan saran dari seorang dukun, Pamuji datang ke kuburan Surti di
Pemakaman Dempol. Pada saat azan magrib membahana, Pamuji sudah berada
di kuburan Surti. Di bagian kepala, usai azan, tiba-tiba muncul lobang
kecil sebesar lobang golf. Pamuji amati dengan cermat dan seksama
lobang itu. Ada perasaan takut dan seram menyelinap di batinnya. Takut
kalau-kalau hantu Surti itu mencekik leher dan membuatnya binasa."Jika
asap itu tidak masuk botol yang kau pegang, kau akan dicekik arwah itu.
Maka itu, hati-hati, asap yang akan keluar nanti, jangan sampai
menyebar di luar lobang botol," kata sang dukun, Kiyai Bustam.Tiba-tiba
asap itu muncul dari liang kubur. Dengan tangkas Pamuji menaruh botol
terbalik yang lobangnya dimasukkan di lobang kubur. Setelah asap itu
penuh di dalam botol, Pamuji menutup botol itu dengan cepat. Botol itu
dibawanya ke laut kidul dan dilemparkannya di Samudera Indonesia. Di
laut Parang teritis, 40 kilometer selatan Yogya. Sejak itu, arwah Surti
tak lagi muncul. Tak ada lagi korban jatuh dan tak juga muncul
menakut-nakuti anak-anak Pamuji. Hingga kini, arwah itu menghilang.
Kata Pak Kiyai Bustam, arwah penasaran itu telah terbang ke langit.
Entah di mana. Sementara itu, Agus, suami Surti yang berzinah dengan
almarhumah saat masih jadi istri Pamuji, jadi gila. Agus dirawat di
rumah sakit Pakem, Kaliuarang, utara Yogya. Pamuji dan ketiga anaknya,
hingga sekarang sangat berbahagia. Walau tidak menikah lagi demi
anak-anaknya, Pamuji cukup nyaman dan tenteram menjalani tugas
hari-harinya sebagai guru.
 
Penulis : Dayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar