Komponen pada sistem komputer adalah :
1. Unit pemroses Mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi
pemrosesan data, yang terdiri dari ALU, CU, Register.
2. Main memory Menyimpan
data dan program, dan bersifat volatile.
3. Perangkat masukan dan
keluaran Memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal.
4. Interkoneksi antar
kompone Struktur dan mekanisme yang menghubungkan antara pemroses-main memory-perangkat
masukan dan keluaran. Unit Pemroses
Pemroses (CPU) merupakan otak
dari sistem komputer, berfungsi mengendalikan operasi komputer didalam pemrosesan data, menghitung, operasi logik dan mengirim data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusi.
Didalam proses eksekusi, CPU menggunakan Clock (membangkitkan pulsa ke pemroses) dengan melakukan kerja yaitu mengambil instruksi yang dikodekan secara biner dari main memory, kemudian men-dekode instruksi menjadi aksi-aksi sederhana lalu melaksanakan aksi-aksi. Aksi-aksi disini seperti operasi aritmatika, logika dan pengendalian
Memori
A. Main Memory
Memori utama yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
-Register dan Buffer (terdapat didalam CPU)
-ROM (Read Only Memory) : BIOS, EPROM
-RAM (Random Access Memory) :
-SRAM (Static RAM) :
-Internal Cache Memory
-External Cache Memory
-DRAM (Dynamic RAM) :
-FPM (First Page Memory)
-EDO (Extend Data Out)
-SDRAM (Syncronous Dynamic)
-DDR (DoubleDate RAM)
-RAMBUS
B. Secondary Memory (Storage Devices)
Memori penunjang yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
dari sistem komputer, berfungsi mengendalikan operasi komputer didalam pemrosesan data, menghitung, operasi logik dan mengirim data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusi.
Didalam proses eksekusi, CPU menggunakan Clock (membangkitkan pulsa ke pemroses) dengan melakukan kerja yaitu mengambil instruksi yang dikodekan secara biner dari main memory, kemudian men-dekode instruksi menjadi aksi-aksi sederhana lalu melaksanakan aksi-aksi. Aksi-aksi disini seperti operasi aritmatika, logika dan pengendalian
Memori
A. Main Memory
Memori utama yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
-Register dan Buffer (terdapat didalam CPU)
-ROM (Read Only Memory) : BIOS, EPROM
-RAM (Random Access Memory) :
-SRAM (Static RAM) :
-Internal Cache Memory
-External Cache Memory
-DRAM (Dynamic RAM) :
-FPM (First Page Memory)
-EDO (Extend Data Out)
-SDRAM (Syncronous Dynamic)
-DDR (DoubleDate RAM)
-RAMBUS
B. Secondary Memory (Storage Devices)
Memori penunjang yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
·
Sequential Access : Magnetic Tape
·
Random Access : Disket, Harddisk, Compact
Disc, Digital Versatile Disk (DVD).
Perangkat
Masukan/ Keluaran
Perangkat ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
Perangkat ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.
Perangkat Masukan Perangkat yang berfungsi sebagai masuknya
data pada komputer untuk diproses.
2.
Perangkat Keluaran Perangkat yang berfungsi sebagai
keluar/ tampilnya data yang telah diproses oleh komputer.
3.
Perangkat Pengendali Perangkat yang dikendalikan oleh
chip controller yang mengatur masuknya data dan keluarnya data dari komputer ke
peripheral.
Interkoneksi
Antar Komponen
Interkoneksi antara CPU, memori dan perangkat masukan dan keluaran dihubungkan oleh BUS, yang dibagi menjadi :
Interkoneksi antara CPU, memori dan perangkat masukan dan keluaran dihubungkan oleh BUS, yang dibagi menjadi :
1.
Address Bus Jalur yang digunakan untuk pengalamatan
dari CPU ke Memori atau port, secara pararel (16, 20, 24) dengan jumlah lokasi
memori yang dapat dialamati 2N (N adalah jumlah jalur alamat).
2.
Data Bus Jalur yang digunakan untuk data-data yang
dibaca/ ditulis oleh CPU kemudian dikirim/ diterima dari/ke memori maupun port
I/O. Dan data bus terdiri dari jalur pararel (8, 16, 32, 64).
3.
Control Bus Jalur yang digunakan untuk mengirim
sinyal-sinyal kendali untuk memerintahkan kepada memori untuk membaca/ menulis,
pembacaan I/O. (Memory Read/Write, I/O Read/Write). Pada jalur ini berisi 4 ¨C
10 jalur sinyal secara pararel.
Eksekusi
Instruksi
Didalam sistem komputer, pemrosesan eksekusi instruksi dibagi menjadi dua tahap :
Didalam sistem komputer, pemrosesan eksekusi instruksi dibagi menjadi dua tahap :
1.
Pemroses membaca instruksi dari memori,
disebut Fetch
2.
Pemroses melaksanakan instruksi, disebut Execut
Pemrosesan satu instruksi disebut Instruction Cycle
UNIT MASUKAN DAN KELUARAN
Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan
sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,
monitor, keyboard, mouse, dan modem
Modul I/O merupakan peralatan antarmuka (interface) bagi sistem bus atau switch
sentral dan mengontrol satu atau lebih perangkat peripheral. Modul I/O tidak
hanya sekedar modul penghubung, tetapi sebuah piranti yang berisi logika dalam
melakukan fungsi komunikasi antara peripheral dan bus komputer.
Ada beberapa
alasan kenapa piranti – piranti tidak langsung dihubungkan dengan bus sistem
komputer, yaitu :
1. Bervariasinya metode operasi piranti peripheral, sehingga tidak praktis
apabila system komputer harus menangani berbagai macam sisem operasi piranti
peripheral tersebut.
2. Kecepatan transfer data piranti peripheral umumnya lebih lambat dari pada
laju transfer data pada CPU maupun memori.
3. Format data dan panjang data pada piranti peripheral seringkali berbeda
dengan CPU, sehingga perlu modul untuk menselaraskannya.
Dari beberapa alasan diatas, modul I/O memiliki dua buah fungsi utama, yaitu :
1. Sebagai piranti antarmuka ke CPU dan memori melalui bus sistem.
2. Sebagai piranti antarmuka dengan peralatan peripheral lainnya dengan
menggunakan link data tertentu.
A. Sistem Masukan & Keluaran Komputer
Bagaimana modul I/O dapat menjalankan tugasnya, yaitu menjembatani CPU dan
memori dengan dunia luar merupakan hal yang terpenting untuk kita ketahui. Inti
mempelajari sistem I/O suatu komputer adalah mengetahui fungsi dan struktur
modul I/O.
1. Fungsi Modul I/O
Modul I/O adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab
atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula
dalam pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama
ataupun dengan register – register CPU.
Dalam mewujudkan hal ini, diperlukan antarmuka internal dengan komputer (CPU
dan memori utama) dan antarmuka dengan perangkat eksternalnya untuk menjalankan
fungsi – fungsi pengontrolan.
Fungsi dalam menjalankan tugas bagi modul I/O dapat dibagi menjadi beberapa
katagori, yaitu:
• Kontrol dan pewaktuan.
• Komunikasi CPU.
• Komunikasi perangkat eksternal.
• Pem-buffer-an data.
• Deteksi kesalahan.
Fungsi kontrol dan pewaktuan (control & timing) merupakan hal yang penting
untuk mensinkronkan kerja masing – masing komponen penyusun komputer. Dalam
sekali waktu CPU berkomunikasi dengan satu atau lebih perangkat dengan pola
tidak menentu dan kecepatan transfer komunikasi data yang beragam, baik dengan
perangkat internal seperti register – register, memori utama, memori sekunder, perangkat
peripheral. Proses tersebut bisa berjalan apabila ada fungsi kontrol dan
pewaktuan yang mengatur sistem secara keseluruhan. Contoh control pemindahan
data dari peripheral ke CPU melalui sebuah modul I/O dapat meliputi
langkah-langkah berikut ini :
1. Permintaan dan pemeriksaan status perangkat dari CPU ke modul I/O.
2. Modul I/O memberi jawaban atas permintaan CPU.
3. Apabila perangkat eksternal telah siap untuk transfer data, maka CPU akan
mengirimkan perintah ke modul I/O.
4. Modul I/O akan menerima paket data dengan panjang tertentu dari peripheral.
5. Selanjutnya data dikirim ke CPU setelah diadakan sinkronisasi panjang data
dan kecepatan transfer oleh modul I/O sehingga paket – paket data dapat
diterima CPU dengan baik.
Transfer data tidak akan lepas dari penggunaan sistem bus, maka interaksi CPU
dan modul I/O akan melibatkan kontrol dan pewaktuan sebuah arbitrasi bus atau
lebih.
Adapun fungsi komunikasi antara CPU dan modul I/O meliputi proses – proses
berikut :
• Command Decoding, yaitu modul I/O menerima perintah – perintah dari CPU yang
dikirimkan sebagai sinyal bagi bus kontrol. Misalnya, sebuah modul I/O untuk
disk dapat menerima perintah: Read sector, Scan record ID, Format disk. Data,
pertukaran data antara CPU dan modul I/O melalui bus data.
• Status Reporting, yaitu pelaporan kondisi status modul I/O maupun perangkat
peripheral, umumnya berupa status kondisi Busy atau Ready. Juga status
bermacam-macam kondisi kesalahan (error).
• Address Recognition, bahwa peralatan atau komponen penyusun komputer dapat
dihubungi atau dipanggil maka harus memiliki alamat yang unik, begitu pula pada
perangkat peripheral, sehingga setiap modul I/O harus mengetahui alamat
peripheral yang dikontrolnya.
Pada sisi modul I/O ke perangkat peripheral juga terdapat komunikasi yang
meliputi komunikasi data, kontrol maupun status.
Fungsi selanjutnya adalah buffering. Tujuan utama buffering adalah mendapatkan
penyesuaian data sehubungan perbedaan laju transfer data dari perangkat
peripheral dengan kecepatan pengolahan pada CPU. Umumnya laju transfer data
dari perangkat peripheral lebih lambat dari kecepatan CPU maupun media
penyimpan.
Fungsi terakhir adalah deteksi kesalahan. Apabila pada perangkat peripheral
terdapat masalah sehingga proses tidak dapat dijalankan, maka modul I/O akan
melaporkan kesalahan tersebut. Misal informasi kesalahan pada peripheral
printer seperti: kertas tergulung, pinta habis, kertas habis, dan lain – lain.
Teknik yang umum untuk deteksi kesalahan adalah penggunaan bit paritas.
2. Struktur Modul I/O
Terdapat berbagai macam modul I/O seiring perkembangan komputer itu sendiri,
contoh yang sederhana dan fleksibel adalah Intel 8255A yang sering disebut PPI
(Programmable Peripheral Interface). Bagaimanapun kompleksitas suatu modul I/O,
terdapat kemiripan struktur.
Antarmuka modul I/O ke CPU melalui bus sistem komputer terdapat tiga saluran,
yaitu saluran data, saluran alamat dan saluran kontrol. Bagian terpenting
adalah blok logika I/O yang berhubungan dengan semua peralatan antarmuka
peripheral, terdapat fungsi pengaturan dan switching pada blok ini.
B. Teknik Masukan/Keluaran
Terdapat tiga buah teknik dalam operasi I/O, yaitu: I/O terprogram, interrupt –
driven I/O, dan DMA (Direct Memory Access). Ketiganya memiliki keunggulan
maupun kelemahan, yang penggunaannya disesuaikan sesuai unjuk kerja
masing-masing teknik.
Rate This
Sering disebut device manager.
Menyediakan device driver yang
umum sehingga operasi I/Odapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup).
Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada
perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
·
Penyangga: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
·
Spooling: melakukan
penjadualan pemakaian I/O sistem
supaya lebih efisien (antrian dsb.).
·
Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk
perangkat keras I/O tertentu.
1.
Prinsip Perangkat Keras I/O
Batasan : bagaimana hardware tersebut di program
Manajemen
perangkat I/O mempunyai beragam fungsi, diantaranya :
·
mengirimkan perintah ke perangkat I/O agar menyediakan
layanan
·
menangani interupsi perangkat I/O
·
menangani kesalahan pada perangkat I/O
·
menyediakan interface ke pemakai
1.1. I/O
Device
Perangkat
I/O dapat dibedakan berdasarkan :
1. Sifat aliran data
Berdasarkan aliran data dibedakan menjadi
a. Perangkat berorientasi blok (block-oriented devices)
Contohnya : disk, tape, CD-ROM, Optical disk
b. Perangkat berorientasi karakter (character-oriented devices)
Contohnya : terminals, line printer, punch card,
network interfaces, pita kertas, mouse
Klasifikasi
diatas tidak mutlak, karena ada beberapa perangkat yang tidak termasuk kategori
diatas, misalnya : Clock, Memory Mapped Screen, Sensor
2. Sasaran komunikasi
Berdasarkan
sasaran komunikasi dibedakan menjadi:
a. Perangkat yang terbaca oleh manusia (human readable device)
Contohnya : VDT (Video Display Terminal) terdiri dari monitor, keyboard
(+mouse)
b. Perangkat yang terbaca oleh mesin (machine readable device)
Contohnya
: disk, tape, sensor, controller
c. Untuk komunikasi
Contohnya
: modem
1.2. Device
Controller
Unit I/O
berupa :
a. Komponen elektronik
Device
controller / adapter adalah untuk mengaktif-kan perangkat eksternal dan
memberitahukan yang perlu dilakukan oleh perangkat / driver.
Contoh :
unit tape megnetik diinstruksikan kembali ke posisi awal, bergerak ke record
berikutnya.
b. Komponen mekanik
Contohnya
: head, motor stepper, printer
1.3. Direct
Memory Access (DMA)
DMA
mentransfer seluruh data yang diminta ke / dari memori secara langsung tanpa
melewati pemroses.
Keuntungan
DMA :
·
Memaksimalkan / meningkatkan kinerja I/O
·
Meminimasikan over head
Pada waktu data di tranfer dari controller
ke memori, sektor berikut akan lewat dibawah head dan bits sampai ke
controller. Controller sederhana tidak dapat melakukan I/O dalam waktu yang
bersamaan, maka dilakukan interleaving (skip
blok), memberi waktu untuk tranfer data ke memori. Interleaving ini terjadi
pada disk, bukan pada memori.
2.
Prinsip Software I/O
Ide
Dasar : mengorganisasikan software dalam beberapa layer dimana level bawah
menyembunyikan akses / kepelikan hardware untuk level diatasnya. Level atas
membuat interface yang baik ke user.
Tujuan
Software I/O
a. Konsep dalam desain software I/O
b. Penamaan yang seragam / Uniform Naming
Contoh
: seluruh disks dapat dibuat dengan hirarki sistem file (menggunakan NPS)
c. Penanganan kesalahan / Error Handling
Contoh :
pertama controller, device driver, dst. Dan jika tidak bisa ditangani beri
pesan
d. Synchronous (blocking) vs Asynchronous
(Interrupt Driver) transfer
e. Sharable vs Dedicated Device
Contoh :
disk untuk sharable dan printer untuk dedicated
Tujuan
diatas dapat dicapai dengan memisahkan software I/O menjadi 4 layers, yaitu :
1. Interrupt Handler
Interrupt
harus disembunyikan agar tidak terlihat rutin berikutnya. Device driver di blok
saat perintah I/O diberikan dan menunggu interupsi. Ketika interupsi terjadi,
prosedur penanganan interupsi bekerja agar device driver keluar dari state
blocked.
2. Device
Drivers
Seluruh
kode device dependent terletak di device driver. Tiap device driver menangani
satu tipe / satu kelas device. Tugas dari device driver untuk menerima
permintaan abstrak dari software device independent diatasnya dan melakukan
layanan sesuai permintaan / mengeksekusinya.
3.
Device-Independent I/O Software
I/O device-independent
adalah : software I/O yang tak bergantung pada perangkat keras.
Fungsi
dari software I/O device-independent yang biasa dilakukan :
1. Interface seragam
untuk seluruh device-driver
2. Penamaan device
3. Proteksi device
4. Memberi ukuran blok
device agar bersifat device-independent
5. Melakukan Buffering
6. Alokasi penyimpanan
pada blok devices
7. Alokasi dan pelepasan
dedicated devices
8. Pelaporan kesalahan
4.
User-Space I/O Software
Sebagian
besar software I/O berada di dalam sistem operasi yang di link dengan user
program. System call termasuk I/O, biasanya dalam bentuk prosedur (library
procedures). Contoh : count = write(fd,buffer,nbytes)
I/O prosedur dengan level lebih tinggi.
Contoh : printf (memformat output dahulu kemudian panggil write)
Yang
tidak mempunyai library procedure, contohnya : spooling directory dan daemon
(proses khusus) pada proses mencetak, transfer file, USENET.
3. Disk
3.1. Perangkat
Keras Disk
Disk
diorganisasikan menjadi silinder-silinder dengan tiap permukaan terdapat head
yang ditumpuk secara vertikal. Track terbagi menjadi sektor-sektor.
3 faktor
yang mempengaruhi waktu read/write block disk:
1. seek time (waktu
menggerakkan lengan ke silinder)
2. rotational delay
(waktu sector berputar ke head)
3. transfer time
yang
sangat dominan adalah seek time, jadi performance dapat ditingkatkan dengan
mengurangi waktu rata-rata seek
I/O
Error Handling / Penanganan Kesalahan I/O
Error
yang umum terjadi adalah :
1. Error
pemrograman
Misalnya
request sektor yang tidak ada, ditangani dengan membetulkan program untuk
komersial software, batalkan operasi dan berharap tidak akan terjadi lagi.
2. Error
checksum transient
Misalnya
karena debu antara head dengan permuka-an disk, ditangani dengan melakukan
operasi berulang-ulang dan menandai sector yang rusak.
3. Error
checksum permanent
Misalnya
karena kerusakan disk, ditangani dengan membuat daftar blok-blok buruk agar
data tidak ditulis di blok-blok buruk tersebut.
4. Error
seek
Misalnya
lengan harusnya ke silinder 6 ternyata ke 7, ditangani dengan mengkalibrasi ulang
disk supaya berfungsi kembali.
5. Error
controller
Misalnya
controller menolak perintah akses, ditangani dengan menukar pengendali yang
salah dengan pengendali yang baru atau di-reset.
6. Track
at time caching
Kontroller
mempunyai memori untuk menyimpan informasi track dimana ia berada, permintaan
pembacaan blok track tersebut dilakukan tanpa pergerakan mekanik.
RAM
Disk
RAM disk
adalah disk driver yang disimulasikan pada memori akses acak (RAM). RAM disk
sepenuhnya mengeliminasi waktu tunda yang disebabkan pergerakan mekanis dalam
seek dan rotasi. RAM disk berguna untuk aplikasi yang memerlukan kinerja disk
yang tinggi.
Device
blok adalah media penyimpanan dengan 2 perintah : R(read) dan W(write).
Normalnya blok-blok disimpan de disk berputar yang memerlukan mekanisme fisik.
Idenya
adalah meniru driver dengan mengalokasikan terlebih dahulu satu bagian memori
utama untuk menyimpan blok-blok data.
Keuntungannya
: berkecepatan tinggi karena pengaksesan sesaat, tidak ada waktu tunda seek dan
waktu tunda rotasi. Sangat cocok untuk menyimpan program atau data yang sering
diakses.
ALAT PEMROSES
Alat pemroses
adalah :
Alat dimana
instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan
lewat alat input dan hasilnya akan ditampilkan di alat output.
Alat Pemroses
terdiri dari CPU (Central Processing Unit) dan Memory
Central Processing Unit (CPU)
Merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi program.
Pada komputer mikro, processor ini disebut dengan Microprocessor
CPU terdiri dari dua bagian utama, yaitu kendali
Unit (Control Unit) dan Unit Aritmatika dan Logika
(Arithmetic and logic unit)
CONTROL UNIT
Bagian ini bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada
pada sistem komputer.
Tugas dari Control Unit adalah sebagai berikut :
- Mengatur dan mengendalikan alat input dan output
- Mengambil instruksi-instruksi dari Main Memory
- Mengambil data dari Main Memory kalau diperlukan oleh proses
- Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja ALU
- Menyimpan hasil proses ke Main Memory
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Tugas utama dari ALU adalah :
Melakukan semua perhitungan aritmatika yang terjadi sesuai dengan
instruksi program serta melakukan
keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program.
Operasi logika (Logical Operation) meliputi perbandingan dua buah elemen
logika dengan menggunakan operator logika, yaitu :
- sama dengan, = -
tidak sama dengan, <>
-
kurang dari, < - kurang atau sama dengan dari, <=
-
lebih besar dari, > - lebih besar atau sama dengan dari,
>=
ALU melakukan operasi aritmatika dengan dasar pertambahan, sedangkan
operasi aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, perkalian dan pembagian
dilakukan dengan dasar penjumlahan.
Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan
operasi aritmatika ini disebut dengan ADDER
REGISTER
Register merupakan simpanan kecil yang mempunyai kecepatan tinggi, lebih
cepat sekitar 5 sampai 10 kali dibandingkan dengan kecepatan perekaman atau pengambilan
data di Main Memory.
Register digunakan untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang
diproses oleh CPU, sedangkan instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu
giliran masih disimpan di Main Memory
Register juga merupakan ingatan sementara sebelum data tersimpan secara
permanen di Memory
Jadi ada 3 macam ingatan yang dipergunakan didalam sistem komputer, yaitu
:
- Register, dipergunakan
untuk menyimpan instruksi dan data yang sedang di proses
- Main Memory, dipergunakan
untuk menyimpan instruksi dan data yang akan diproses dan hasil dari pengolahan
- External Memory (Simpanan
Luar), dipergunakan untuk menyimpan program dan data secara permanen
MAIN MEMORY
Main Memory merupakan simpanan yang kapasitasnya besar
Main Memory juga disebut dengan Main Storage atau Internal
Memory
Main Memory terdiri dari :
- RAM (Random Access Memory)
- ROM (Read Only Memory)
RAM (Random Access Memory)
Semua data yang dan program yang dimasukkan lewat alat input akan
disimpan terlebih dahulu di Main Memory, khususnya RAM
RAM merupakan memory yang dapat dimasuki (di akses) yaitu dapat diisi dan
diambil isinya oleh programmer
Struktur dari RAM dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
- Input Storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan lewat alat input
- Program Storage, digunakan untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diproses
- Working Storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil dari pengolahan
- Output Storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat outpu
RAM (Random Access Memory)
Semua data yang dan program yang dimasukkan lewat alat input akan
disimpan terlebih dahulu di Main Memory, khususnya RAM
RAM merupakan memory yang dapat dimasuki (di akses) yaitu dapat diisi dan
diambil isinya oleh programmer
Struktur dari RAM dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
- Input Storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan lewat alat input
- Program Storage, digunakan untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diproses
- Working Storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil dari pengolahan
- Output Storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat outpu
ROM (Read Only Memory
ROM adalah memory yang hanya dapat dibaca saja, programmer tidak bisa
mengisi sesuatu kedalam memory ini.
Isi ROM sudah diisi oleh pabrik pembuat komputer, berupa program-program
pokok yang diperlukan sistem komputer yaitu Sistem Operasi (Operating
System)
Isi dari ROM tidak boleh hilang atau rusak, bila terjadi demikian maka
sistem komputer tidak akan bisa berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya
pabrik komputer merancang ROM sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca saja
supaya isinya tidak terganti oleh isi yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar